Apabila ada yang kurang dari tulisan ini, mohon untuk memberikan masukan, agar dapat diperbaiki dan menjadi masukan bagi pustakawan dalam menentukan aplikasi otomasi yang akan digunakan.
OPAC SLiMS DI PERPUSTAKAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN INLIS LITE DI PERPUSTAKAAN NASIONAL
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas Akhir Semester Gasal
Mata Kuliah: Kajian Struktur dan Temu Kembali Informasi
Dosen Pengampu: Dr. Anis Masruri,
S.Ag., SIP., M.Si
Oleh:
Suryanto
(1520011047)
KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
PROGRAM STUDI INTERDISCIPLINARY
ISLAMIC STUDIES (IIS)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA YOGYAKARTA
2016
1. Latar Belakang
Perpustakaan
telah dikenal sejak sekitar 5000 tahun sebelum masehi, ketika ditemukannya
tulisan, bahan tulis dan alat tulis. Sejak saat itu perpustakan berfungsi
sebagai tempat penyimpanan koleksi tulisan. Pada perkembangan selanjutnya, koleksi
yang disimpan dalam perpustakaan semakin bertambah. Oleh karena itu, diperlukan
suatu system untuk menemukan kembali koleksi yang tersimpan di perpustakaan.
Pada
awalnya, temu kembali informasi koleksi perpustakaan masih menggunakan system
manual yang dilakukan dengan cara menuliskan koleksi perpustakaan dalam kartu katalog.
Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas temu kembali informasi mulai
menggunakan proses digital. Oleh karena itu, diciptakan sebuah system operasi
yang dinamakan dengan OPAC (Online
Public Access Catalog).
OPAC
merupakan suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang dapat
digunakan oleh pengguna maupun petugas perpustakaan untuk menelusur koleksi
bahan pustaka suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya yang dapat diakses
secara
online[1].
Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab permintaan atau pertanyaan
tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat bantu untuk menelusuri
informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem komputer yang terpasang
jaringan LAN (Local Area Network).
Di Indonesia terdapat dua software OPAC yang sering
digunakan oleh perpustakaan dan gratis. Software tersebut adalah Senayan
Library Management System (SLiMS) dan Integrated Library System (Inlis Lite).
Kedua software tersebut dibuat oleh dua badan yang berbeda. SLiMS dibuat oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sedangkan Inlis Lite dibuat
oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia.
Dari kedua software yang dibuat oleh dua badan yang berbeda memungkinkan
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka perlu dikaji perbedaan
dan persamaan dari kedua software tersebut. Untuk membandingkannya akan dikaji
OPAC Perpustakaan Kemdikbud sebagai wakil dari SLiMS dan OPAC Perpusnas sebagai
wakil dari Inlis Lite. Perlu adanya studi komparasi agar pembaca/ pustakawan
dapat menentukan software mana yang sebaiknya digunakan di perpustakaan
masing-masing.
Rumusan masalah yang dapat diambil adalah
bagaimana perbandingan OPAC dari kedua software perpustakaan yaitu SLiMS yang
dibuat dan digunakan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dengan
Inlis Lite yang dibuat dan digunakan oleh Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia?
[1]
Lilies Resthiningsih, MAKALAH KEILMUAN
STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG).
https://liliesre.files.wordpress.com/2012/10/3-makalah-opac.pdf
Lebih lengkapnya bisa di klik download.
No comments:
Post a Comment